Connect with us

Keterampilan Kreatif

Keterampilan Kreatif Di Era Digital : Menciptakan Desain Dan Konsep Produk Yang Unik Dan Inovatif

Published

on

Di era digital yang semakin canggih dan kompetitif, kemampuan untuk menciptakan desain dan konsep produk yang unik dan inovatif merupakan keterampilan yang sangat berharga. Saat ini, produk-produk yang muncul di pasar tidak hanya bersaing dari segi fungsionalitas tetapi juga harus menonjol dalam desain dan daya tarik. Para kreator, desainer, dan pengembang produk dihadapkan pada tantangan untuk menghasilkan produk yang tidak hanya memikat konsumen dari segi estetika tetapi juga mampu menjawab kebutuhan dan keinginan pengguna secara efektif dan kreatif.

Teknologi digital telah memungkinkan lahirnya berbagai alat dan platform yang mendukung proses desain, sehingga mempercepat inovasi dan menciptakan ruang bagi lebih banyak eksplorasi ide. Dalam artikel ini, kita akan mengulas bagaimana keterampilan kreatif di era digital dapat digunakan untuk menciptakan desain dan konsep produk yang unik dan inovatif, yang mampu menjawab kebutuhan zaman dan memenangkan hati konsumen.

Mengapa Keterampilan Kreatif dalam Desain dan Konsep Produk Penting di Era Digital?

Di dunia yang serba digital, konsumen memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap produk yang mereka pilih. Produk tidak hanya harus memenuhi fungsi dasarnya, tetapi juga harus memiliki daya tarik visual, mudah digunakan, dan menyampaikan cerita atau nilai yang relevan. Karena itu, keterampilan kreatif dalam desain produk menjadi sangat penting untuk:

  • Menonjol di Pasar yang Kompetitif: Di era digital, hampir semua industri diwarnai oleh persaingan ketat. Produk yang unik dan inovatif dapat menarik perhatian konsumen di tengah pasar yang penuh sesak.
  • Menciptakan Keterikatan Emosional: Produk yang didesain dengan baik dapat menciptakan keterikatan emosional dengan konsumen. Desain yang estetis dan relevan dengan kebutuhan atau gaya hidup pengguna memiliki peluang lebih besar untuk menjadi pilihan utama.
  • Menghadirkan Nilai Tambah: Produk dengan desain dan konsep unik biasanya memiliki nilai tambah dibandingkan produk lain yang lebih generik. Nilai tambah ini bisa berupa kemudahan penggunaan, pengalaman pengguna yang lebih baik, atau fitur tambahan yang menyenangkan.

Tahapan Utama dalam Menciptakan Desain dan Konsep Produk yang Unik dan Inovatif

Menciptakan desain dan konsep produk yang unik dan inovatif memerlukan berbagai tahapan yang mendalam dan berulang. Setiap tahap memiliki peranan penting dalam memastikan bahwa produk yang dihasilkan benar-benar unik, relevan, dan siap untuk pasar. Berikut adalah beberapa tahapan penting dalam proses tersebut:

1. Riset Pasar dan Identifikasi Kebutuhan Konsumen

Langkah pertama dalam menciptakan produk yang inovatif adalah melakukan riset pasar yang mendalam. Tujuannya adalah untuk memahami siapa target pengguna produk dan apa kebutuhan atau masalah yang mereka hadapi. Di era digital, riset ini dapat dilakukan dengan menggunakan data dari berbagai platform online, termasuk survei digital, analisis tren, serta data dari media sosial yang memungkinkan kreator melihat langsung preferensi konsumen. Melalui riset ini, desainer dapat mengenali tren dan kebutuhan terkini, serta celah di pasar yang dapat diisi oleh produk baru yang kreatif.

2. Pengembangan Konsep Produk yang Berbeda

Setelah memahami kebutuhan pasar, langkah selanjutnya adalah mengembangkan konsep produk yang berbeda dari yang sudah ada. Di sini, kreativitas berperan besar dalam menciptakan ide-ide yang segar dan inovatif. Pengembangan konsep ini biasanya dilakukan dalam bentuk sketsa atau mock-up awal, yang menggambarkan bentuk, fungsi, dan fitur produk. Tahap ini juga mencakup pemilihan material dan teknologi yang akan digunakan, serta perencanaan pengalaman pengguna (user experience) yang diinginkan.

3. Desain Visual dan Pemilihan Estetika

Desain visual adalah salah satu aspek terpenting dalam menciptakan produk yang menarik. Pemilihan warna, bentuk, dan detail estetika lainnya memainkan peran besar dalam membangun identitas produk dan menciptakan kesan pertama yang kuat. Desainer dapat menggunakan berbagai software desain digital, seperti Adobe Photoshop, Illustrator, atau bahkan software 3D modeling untuk menciptakan visualisasi produk yang lebih nyata. Estetika yang dipilih harus selaras dengan target audiens dan tujuan produk agar mampu menciptakan hubungan emosional yang mendalam.

4. Pembuatan Prototipe dan Pengujian

Prototipe adalah model awal dari produk yang memungkinkan desainer untuk menguji dan mengevaluasi produk sebelum diproduksi secara massal. Dengan bantuan teknologi cetak 3D, proses pembuatan prototipe di era digital menjadi lebih cepat dan efisien. Pada tahap ini, prototipe produk dapat diuji baik dari segi fungsionalitas maupun estetika. Pengujian ini juga memungkinkan identifikasi potensi perbaikan atau penyesuaian yang dibutuhkan untuk memastikan produk benar-benar siap diluncurkan ke pasar.

5. Penggunaan Teknologi Digital dalam Proses Desain

Di era digital, berbagai teknologi tersedia untuk membantu menciptakan produk yang lebih interaktif dan inovatif. Teknologi seperti augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan kecerdasan buatan (AI) dapat digunakan untuk memperkaya pengalaman pengguna, membuat produk yang lebih menarik, atau bahkan mempercepat proses desain. Penggunaan teknologi ini memungkinkan desainer untuk bereksperimen lebih jauh dan menghadirkan solusi yang lebih canggih serta tepat guna.

6. Integrasi dengan Strategi Pemasaran Digital

Desain produk yang unik tidak akan optimal tanpa strategi pemasaran yang tepat. Di era digital, desainer dan pemasar perlu bekerja sama untuk memastikan produk diperkenalkan ke pasar dengan cara yang menarik. Media sosial, website, dan platform e-commerce adalah saluran utama untuk memperkenalkan produk ke pasar secara efektif. Desain produk yang kuat harus memiliki daya tarik visual yang konsisten di semua platform pemasaran sehingga dapat meningkatkan kesadaran merek dan menciptakan permintaan yang tinggi.

7. Pengumpulan Umpan Balik dan Pengembangan Berkelanjutan

Mendapatkan umpan balik dari pengguna setelah produk diluncurkan merupakan langkah penting dalam pengembangan produk. Umpan balik dari konsumen dapat memberikan informasi berharga mengenai kelebihan dan kekurangan produk, serta potensi peningkatan di masa depan. Di era digital, umpan balik ini bisa diperoleh melalui platform review, media sosial, atau survei online. Dengan adanya feedback, desainer dapat terus mengembangkan produk dan menyesuaikannya dengan kebutuhan dan preferensi konsumen yang terus berkembang.

Pentingnya Pengalaman Pengguna (User Experience) dalam Desain Produk

Selain memiliki estetika yang menarik, produk yang unik dan inovatif juga harus memberikan pengalaman pengguna (user experience) yang unggul. Pengalaman pengguna yang baik akan meningkatkan kepuasan konsumen dan menciptakan loyalitas terhadap produk. Produk yang sukses harus mudah digunakan, memberikan manfaat nyata, dan menciptakan keterlibatan emosional dengan konsumen. Di era digital, pengalaman pengguna dapat diperkaya dengan berbagai fitur interaktif dan personalisasi yang disesuaikan dengan preferensi setiap pengguna.

Tantangan dan Peluang dalam Menciptakan Produk di Era Digital

Meskipun era digital membuka banyak peluang, ada juga tantangan yang harus dihadapi oleh para desainer dan pengembang produk. Persaingan yang ketat, perubahan cepat dalam preferensi konsumen, dan kemajuan teknologi yang terus berkembang adalah beberapa tantangan utama. Namun, era digital juga menawarkan peluang untuk berinovasi, mengeksplorasi ide-ide baru, dan mengakses pasar global dengan mudah. Desainer yang mampu mengatasi tantangan ini dengan kreativitas dan fleksibilitas akan memiliki keunggulan di pasar yang dinamis ini.

Keterampilan kreatif dalam menciptakan desain dan konsep produk yang unik dan inovatif sangat penting di era digital. Proses ini melibatkan berbagai tahap yang kompleks, mulai dari riset pasar hingga pembuatan prototipe dan strategi pemasaran. Dalam menciptakan produk yang sukses, desainer harus memadukan kreativitas, pemahaman teknologi, dan wawasan pasar untuk menghasilkan produk yang tidak hanya menarik secara estetika tetapi juga relevan dan bermanfaat bagi pengguna. Dengan keterampilan ini, para desainer dan pengembang produk dapat menciptakan karya yang menonjol dan berkontribusi pada inovasi di dunia digital.

Continue Reading

Keterampilan Kreatif

Membangun Konten Multimedia yang Efektif Dari Konsep hingga Implementasi

Published

on

By

Di era digital saat ini, konten multimedia telah menjadi salah satu cara paling efektif untuk menyampaikan informasi dan menarik perhatian audiens. Kombinasi teks, gambar, video, dan elemen interaktif lainnya memungkinkan penyampaian pesan yang lebih dinamis dan menarik. Namun, untuk membangun konten multimedia yang efektif, diperlukan pemahaman yang mendalam tentang seluruh proses, mulai dari konsep hingga implementasi. Artikel ini akan membahas langkah-langkah penting dalam membangun konten multimedia yang efektif, serta tips dan strategi untuk menghasilkan karya yang berkualitas.

1. Memahami Audiens

Langkah pertama dalam membangun konten multimedia yang efektif adalah memahami audiens Anda. Siapa yang akan mengonsumsi konten ini? Apa yang mereka butuhkan dan harapkan dari konten tersebut? Dengan memahami audiens, Anda dapat menyesuaikan gaya, bahasa, dan format konten agar lebih relevan dan menarik bagi mereka. Melakukan riset tentang demografi, minat, dan kebiasaan audiens akan memberikan wawasan berharga yang dapat membantu Anda merancang konten yang lebih tepat sasaran.

2. Menetapkan Tujuan Konten

Setelah memahami audiens, langkah selanjutnya adalah menetapkan tujuan dari konten multimedia yang ingin Anda buat. Apakah Anda ingin mengedukasi, menghibur, atau mempromosikan suatu produk? Tujuan yang jelas akan membantu Anda dalam merancang konten yang terfokus dan efektif. Pastikan tujuan tersebut spesifik, terukur, dan relevan dengan audiens yang telah Anda identifikasi.

3. Mengembangkan Konsep Kreatif

Dengan tujuan yang telah ditetapkan, saatnya untuk mengembangkan konsep kreatif untuk konten multimedia. Pertimbangkan elemen-elemen yang dapat Anda masukkan, seperti teks, gambar, video, infografis, dan animasi. Brainstorming dengan tim atau menggunakan teknik mind mapping dapat membantu dalam menghasilkan ide-ide inovatif. Pastikan konsep yang Anda pilih sesuai dengan tujuan konten dan menarik bagi audiens.

4. Merancang Storyboard

Setelah menentukan konsep, langkah berikutnya adalah merancang storyboard. Storyboard adalah alat visual yang membantu Anda merencanakan bagaimana konten akan disusun dan disajikan. Ini mencakup sketsa kasar dari setiap elemen, urutan penyampaian informasi, dan interaksi yang diinginkan. Storyboard akan menjadi panduan penting saat Anda mulai memproduksi konten, memastikan bahwa alur cerita tetap konsisten dan terfokus.

5. Memilih Alat dan Platform

Pemilihan alat dan platform yang tepat untuk pembuatan konten multimedia sangat penting. Tergantung pada jenis konten yang ingin Anda buat, Anda mungkin memerlukan perangkat lunak desain grafis, alat pengeditan video, platform pembuatan presentasi, atau alat interaktif lainnya. Pastikan Anda memilih alat yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan tim Anda. Selain itu, pertimbangkan juga platform distribusi yang akan digunakan, seperti website, media sosial, atau aplikasi mobile.

6. Produksi Konten

Setelah semua perencanaan dilakukan, saatnya untuk memproduksi konten multimedia. Pada tahap ini, Anda akan mulai membuat elemen-elemen yang telah direncanakan dalam storyboard. Jika Anda membuat video, pastikan untuk merekam dengan kualitas tinggi, menggunakan pencahayaan yang baik, dan memperhatikan suara. Jika Anda membuat infografis atau gambar, pastikan desainnya menarik dan mencerminkan identitas brand Anda. Selain itu, penting untuk menjaga konsistensi dalam gaya visual dan nada suara di seluruh konten.

7. Pengujian dan Umpan Balik

Setelah konten selesai diproduksi, langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian. Uji konten Anda di berbagai platform dan perangkat untuk memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik dan tampak bagus. Selain itu, mintalah umpan balik dari rekan kerja atau audiens target. Umpan balik ini akan memberikan wawasan berharga tentang aspek mana yang berhasil dan mana yang perlu diperbaiki. Jangan ragu untuk melakukan revisi berdasarkan masukan yang diterima.

8. Distribusi Konten

Setelah konten multimedia siap dan telah diuji, saatnya untuk mendistribusikannya. Pilih saluran yang paling sesuai dengan audiens Anda, apakah itu melalui media sosial, email, atau website. Pastikan untuk mempromosikan konten secara efektif agar mendapatkan jangkauan yang maksimal. Gunakan strategi pemasaran yang tepat, seperti SEO, iklan berbayar, atau kampanye media sosial, untuk menarik perhatian audiens dan meningkatkan keterlibatan.

9. Analisis Kinerja

Setelah konten didistribusikan, penting untuk menganalisis kinerjanya. Gunakan alat analitik untuk melacak metrik-metrik penting, seperti jumlah tampilan, interaksi, dan konversi. Data ini akan memberikan wawasan tentang seberapa efektif konten Anda dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Dengan memahami kinerja konten, Anda dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk proyek mendatang dan meningkatkan strategi pemasaran Anda.

10. Pembelajaran dan Pengembangan

Proses membangun konten multimedia tidak berhenti setelah distribusi. Penting untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan Anda. Tinjau kembali setiap proyek dan identifikasi area untuk perbaikan. Terus eksplorasi tren dan teknologi terbaru dalam dunia multimedia untuk memastikan bahwa konten yang Anda buat tetap relevan dan menarik bagi audiens.

Continue Reading

Keterampilan Kreatif

Animasi Dan Motion Graphics : Keterampilan Krusial Di Era Digital Untuk Kreativitas Dan Komunikasi Visual

Published

on

By

Di era digital yang serba cepat dan dinamis ini, animasi dan motion graphics telah menjadi keterampilan yang semakin krusial bagi para profesional, terutama dalam industri kreatif. Permintaan akan konten visual yang menarik dan informatif terus meningkat seiring dengan perubahan preferensi audiens, yang kini lebih cenderung menyukai bentuk komunikasi visual daripada teks panjang. Kemampuan untuk menciptakan animasi dan motion graphics yang memukau tidak hanya menambah nilai pada portofolio kreatif, tetapi juga memberikan kesempatan untuk menghasilkan konten yang mampu menyampaikan pesan dengan cara yang lebih efektif dan menarik.

Mengapa Animasi dan Motion Graphics Begitu Penting di Era Digital?

  1. Meningkatkan Daya Tarik Visual Animasi dan motion graphics memiliki kemampuan untuk menarik perhatian lebih cepat dibandingkan dengan konten statis. Saat ini, media sosial dan platform digital seperti YouTube, Instagram, dan TikTok menjadi tempat di mana konten visual berkembang pesat. Dengan menggunakan animasi, perusahaan dan kreator dapat menciptakan konten yang lebih menarik, mampu mempertahankan minat audiens lebih lama, dan memberikan pengalaman visual yang lebih mendalam.
  2. Memudahkan Penyampaian Informasi yang Kompleks Seringkali, informasi yang kompleks sulit dipahami ketika hanya disampaikan melalui teks atau gambar statis. Animasi dan motion graphics mampu mengemas informasi tersebut dalam bentuk visual yang lebih mudah dimengerti. Misalnya, perusahaan teknologi dapat menjelaskan cara kerja produk mereka menggunakan video animasi interaktif. Dengan demikian, konsep yang rumit dapat disederhanakan, memungkinkan audiens memahaminya dengan lebih baik dan dalam waktu yang lebih singkat.
  3. Meningkatkan Brand Awareness dan Engagement Penggunaan motion graphics dalam pemasaran digital telah terbukti meningkatkan engagement. Dalam strategi pemasaran modern, visual yang dinamis dan bergerak, seperti iklan dengan animasi, lebih mampu menarik perhatian dibandingkan iklan statis. Motion graphics yang kreatif juga membantu menciptakan identitas visual yang konsisten, memperkuat brand image, dan meningkatkan brand recall di benak konsumen. Hal ini sangat bermanfaat bagi perusahaan yang ingin menonjol di tengah persaingan ketat.
  4. Mendukung Pembuatan Konten yang Berkesan dan Interaktif Audiens cenderung mengingat informasi yang mereka dapatkan melalui visual yang interaktif dan menarik. Animasi dan motion graphics membantu menciptakan konten yang tidak hanya menarik untuk ditonton, tetapi juga dapat melibatkan audiens secara aktif. Contohnya adalah animasi explainer yang interaktif, di mana pengguna dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang ada dalam video. Dengan pengalaman interaktif ini, pesan yang ingin disampaikan akan lebih mudah diingat.
  5. Menghadirkan Potensi Kreatif yang Lebih Luas untuk Profesional Bagi para profesional di bidang desain grafis, multimedia, pemasaran, dan pengembangan konten, animasi dan motion graphics memberikan ruang kreatif yang lebih luas untuk berekspresi. Mereka dapat menciptakan karakter animasi, efek visual, dan transisi yang unik untuk memperkaya konten dan membangun koneksi emosional dengan audiens. Bagi banyak kreator, menguasai teknik animasi adalah cara untuk mengekspresikan kreativitas dengan cara yang tidak mungkin dilakukan melalui media statis.

Tren dan Teknologi yang Mendukung Perkembangan Animasi dan Motion Graphics

Dengan kemajuan teknologi dan perangkat lunak animasi yang semakin canggih, kini para kreator memiliki lebih banyak alat untuk menciptakan animasi berkualitas tinggi. Software seperti Adobe After Effects, Blender, dan Toon Boom menjadi platform populer yang digunakan oleh profesional di seluruh dunia untuk menghasilkan animasi yang memukau. Selain itu, perkembangan teknologi AI (Artificial Intelligence) dan VR (Virtual Reality) juga membuka kemungkinan baru dalam dunia animasi, memungkinkan penciptaan pengalaman yang lebih mendalam dan imersif.

Beberapa tren terkini dalam animasi dan motion graphics antara lain:

  • Animasi 3D yang Lebih Realistis: Dengan teknologi render yang lebih baik, animasi 3D kini dapat dibuat lebih detail dan realistis. Hal ini banyak digunakan dalam produksi film, video game, dan iklan.
  • Desain Minimalis dengan Elemen Interaktif: Motion graphics sering menggabungkan elemen desain minimalis yang bersih dengan interaksi sederhana. Gaya ini memberikan estetika modern yang disukai oleh banyak merek dan perusahaan.
  • Penerapan Kecerdasan Buatan: AI digunakan untuk meningkatkan efisiensi pembuatan animasi dengan otomatisasi gerakan tertentu, seperti gerakan wajah atau animasi objek. Hal ini membantu mempercepat proses produksi dan menekan biaya.

Tantangan dalam Menguasai Animasi dan Motion Graphics

Meskipun animasi dan motion graphics memberikan peluang besar di dunia kerja, keterampilan ini tidak mudah untuk dikuasai. Pembuatan animasi berkualitas tinggi memerlukan pengetahuan teknis, kreativitas, dan waktu yang tidak sedikit. Menggunakan perangkat lunak animasi seperti After Effects atau Blender membutuhkan pelatihan, kesabaran, dan latihan yang berkelanjutan.

Beberapa tantangan dalam belajar animasi dan motion graphics meliputi:

  • Menguasai Perangkat Lunak: Software animasi sering kali memiliki antarmuka yang kompleks dan membutuhkan waktu untuk dipelajari.
  • Memahami Prinsip Dasar Animasi: Tidak hanya memahami perangkat lunak, seorang animator juga perlu menguasai prinsip dasar animasi seperti timing, easing, dan ekspresi karakter.
  • Beradaptasi dengan Perkembangan Teknologi: Teknologi dalam bidang ini terus berkembang, sehingga seorang animator perlu selalu belajar dan mengikuti tren serta teknik terbaru.

Peluang Karier dalam Animasi dan Motion Graphics

Dengan meningkatnya permintaan konten digital, keterampilan animasi dan motion graphics menjadi salah satu aset yang berharga di pasar kerja. Banyak perusahaan, mulai dari agensi kreatif, perusahaan media, hingga startup teknologi, mencari profesional yang mampu menciptakan konten visual menarik. Beberapa peluang karier bagi mereka yang menguasai animasi dan motion graphics antara lain:

  • Animator atau Motion Designer: Mereka bertanggung jawab membuat animasi untuk iklan, video promosi, dan konten media sosial.
  • Video Editor dengan Keahlian Motion Graphics: Banyak editor video yang kini juga menguasai motion graphics untuk menciptakan efek visual tambahan pada video.
  • Creative Director atau Visual Effects Supervisor: Bagi mereka yang telah memiliki pengalaman panjang di bidang animasi, posisi ini memberikan kesempatan untuk memimpin tim kreatif dalam proyek-proyek besar.
  • Pengembang Konten E-Learning: Dengan meningkatnya popularitas e-learning, keterampilan animasi sangat dibutuhkan untuk membuat video pembelajaran interaktif.

Animasi dan motion graphics adalah keterampilan yang sangat relevan dan penting di era digital. Mereka tidak hanya membantu menciptakan konten visual yang menarik dan informatif tetapi juga memungkinkan penyampaian informasi yang lebih efektif, meningkatkan brand awareness, dan memperkuat keterikatan dengan audiens. Menguasai keterampilan ini dapat membuka banyak peluang karier di berbagai industri dan menjadi aset berharga bagi para profesional yang ingin berkembang dalam dunia digital. Di tengah persaingan ketat di industri kreatif, kemampuan untuk menghasilkan animasi berkualitas dapat menjadi pembeda yang membuat seorang profesional lebih menonjol di pasar kerja.

Continue Reading

Keterampilan Kreatif

These ’90s fashion trends are making a comeback in 2017

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna.

Published

on

By

Photo: Shutterstock

Temporibus autem quibusdam et aut officiis debitis aut rerum necessitatibus saepe eveniet ut et voluptates repudiandae sint et molestiae non recusandae. Itaque earum rerum hic tenetur a sapiente delectus, ut aut reiciendis voluptatibus maiores alias consequatur aut perferendis doloribus asperiores repellat.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

“Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat”

Nemo enim ipsam voluptatem quia voluptas sit aspernatur aut odit aut fugit, sed quia consequuntur magni dolores eos qui ratione voluptatem sequi nesciunt.

Et harum quidem rerum facilis est et expedita distinctio. Nam libero tempore, cum soluta nobis est eligendi optio cumque nihil impedit quo minus id quod maxime placeat facere possimus, omnis voluptas assumenda est, omnis dolor repellendus.

Nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aperiam, eaque ipsa quae ab illo inventore veritatis et quasi architecto beatae vitae dicta sunt explicabo.

Neque porro quisquam est, qui dolorem ipsum quia dolor sit amet, consectetur, adipisci velit, sed quia non numquam eius modi tempora incidunt ut labore et dolore magnam aliquam quaerat voluptatem. Ut enim ad minima veniam, quis nostrum exercitationem ullam corporis suscipit laboriosam, nisi ut aliquid ex ea commodi consequatur.

At vero eos et accusamus et iusto odio dignissimos ducimus qui blanditiis praesentium voluptatum deleniti atque corrupti quos dolores et quas molestias excepturi sint occaecati cupiditate non provident, similique sunt in culpa qui officia deserunt mollitia animi, id est laborum et dolorum fuga.

Quis autem vel eum iure reprehenderit qui in ea voluptate velit esse quam nihil molestiae consequatur, vel illum qui dolorem eum fugiat quo voluptas nulla pariatur.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2017 www.muzona.net